Teori Warna Menurut Para Ahli dan Color Wheel
Dalam kehidupan sehari-hari, warna memainkan peran penting. Setiap objek dapat dijelaskan melalui warna yang kita kenal sejak kecil. Namun, dalam desain, unsur warna memiliki peran khusus.
Pengertian Teori Warna
Teori warna, atau color theory menurut Interaction Design Foundation, adalah panduan yang digunakan oleh desainer untuk menyampaikan pesan melalui penggunaan warna.
Warna dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu, namun, penting bagi pemilik bisnis untuk menyadari bahwa warna memainkan peran kunci dalam membangun merek. Menurut 99Designs, 90% keputusan pembelian dipengaruhi oleh warna produk.
Teori Warna Menurut Para Ahli
- Teori Sir Isaac Newton: Newton menemukan spektrum warna dari sinar matahari, menghasilkan warna merah, jingga, kuning, biru, dan ungu.
- Teori Brewster: Mengelompokkan warna menjadi primer, sekunder, tersier, dan netral dalam lingkaran warna Brewster.
- Teori Munsell: Menyelidiki warna dengan standar fisik dan psikis, membagi warna menjadi pokok dan sekunder.
Warna Primer, Sekunder, dan Tersier
Sir Isaac Newton mengelompokkan warna menjadi primer (merah, kuning, biru), sekunder (orange, ungu, hijau), dan tersier (magenta, hijau muda, biru tua).
Tiga Warna Primer
- Merah: Terkait dengan api, cinta, dan gairah. Memiliki efek fisik meningkatkan tekanan darah dan pernapasan.
- Kuning: Simbol kehangatan, kebahagiaan, dan harapan.
- Biru: Simbol kesedihan, ketenangan, dan tanggung jawab.
Atribut Warna
Sistem warna Prang System memiliki tiga atribut: hue (nama warna), value (terang atau gelapnya warna), dan saturation (cerah atau suramnya warna).
Skema Warna
- Monokrom: Menggunakan variasi rona yang sama, sederhana, dan elegan.
- Analog: Perpaduan warna primer dengan sekunder, menenangkan, nyaman, dan dapat meningkatkan tindakan konsumen.
- Complementary: Menggunakan warna berlawanan, memberikan kontras kuat.
- Triadic: Menggunakan tiga warna seimbang.
Warna Panas dan Dingin
Warna dapat dikelompokkan menjadi warna panas (kuning-merah) dan warna dingin (ungu-hijau), memberikan sensasi panas atau dingin pada karya seni.
Hubungan Antar Warna
- Kontras Komplementer: Gabungan dua warna berseberangan, memberikan kontras kuat.
- Kontras Split Komplemen: Gabungan dua warna agak berseberangan.
- Kontras Triad Komplementer: Gabungan tiga warna membentuk segitiga.
- Kontras Tetrad Komplementer: Gabungan empat warna membentuk segi empat.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Memilih pakaian dengan mempertimbangkan roda warna, mengikuti aturan umum seperti hindari lebih dari tiga warna, dan memperhatikan waktu penggunaan warna panas atau dingin.
Kriteria Pemilihan Warna Desain
- Menampilkan warna pada latar belakang gelap.
- Memilih warna cerah untuk foreground.
- Menghindari warna coklat atau hijau pada background.
- Kombinasi warna yang kontras antara foreground dan background.
- Menyesuaikan penggunaan warna dengan kebutuhan desain.
- Menarik perhatian, berkomunikasi, mengidentifikasi status, dan menjalin hubungan antar elemen.
- Menghindari warna pada pekerjaan non-task dan meningkatkan keterbacaan teks.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Penggunaan Warna Desain
- Memperhatikan buta warna atau cacat warna.
- Mengakomodasi monitor monochrome.
- Penggunaan kode ekstra untuk meningkatkan tampilan interface.
- Mempertahankan konsistensi penggunaan warna.
- Batasi pengkodean warna dan gunakan warna b/w atau abu-abu pada interface.
- Menunjukkan keragaman pada layar.
- Desainer sering menggunakan layar kerja dengan empat hingga lima layar.
0 Response to "Teori Warna Menurut Para Ahli dan Color Wheel"
Post a Comment